Minggu, 21 Oktober 2012

Psikopat

Psikopat secara harfiah berarti sakit jiwa. Psikopat berasal dari kata psyche yang berarti jiwa dan pathos yang berarti penyakit. Pengidapnya juga sering disebut sebagai sosiopat karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.
Psikopat tak sama dengan gila (skizofrenia/psikosis) karena seorang psikopat sadar sepenuhnya atas perbuatannya. Gejalanya sendiri sering disebut dengan psikopati, pengidapnya seringkali disebut orang gila tanpa gangguan mental. Menurut penelitian sekitar 1% dari total populasi dunia mengidap psikopati. Pengidap ini sulit dideteksi karena sebanyak 80% lebih banyak yang berkeliaran daripada yang mendekam di penjara atau di rumah sakit jiwa, pengidapnya juga sukar disembuhkan [1].
Seorang ahli psikopati dunia yang menjadi guru besar di Universitas British Columbia, Vancouver, Kanada bernama Robert D. Hare telah melakukan penelitian psikopat sekitar 25 tahun. Ia berpendapat bahwa seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, memutar balik fakta, menebar fitnah, dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri.
Dalam kasus kriminal, psikopat dikenali sebagai pembunuh, pemerkosa, dan koruptor. Namun, ini hanyalah 15-20 persen dari total psikopat. Selebihnya adalah pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempesona, mempunyai daya tarik luar biasa dan menyenangkan [2].
Psikopat memiliki 20 ciri-ciri umum. Namun ciri-ciri ini diharapkan tidak membuat orang-orang mudah mengecap seseorang psikopat karena diagnosis gejala ini membutuhkan pelatihan ketat dan hak menggunakan pedoman penilaian formal, lagipula dibutuhkan wawancara mendalam dan pengamatan-pengamatan lainnya. Mengecap seseorang dengan psikopat dengan sembarangan beresiko buruk, dan setidaknya membuat nama seseorang itu menjadi jelek.

Lima tahap mendiagnosis psikopat

  1. Mencocokan kepribadian pasien dengan 20 kriteria yang ditetapkan Prof. Hare. Pencocokkan ini dilakukan dengan cara mewawancara keluarga dan orang-orang terdekat pasien, pengaduan korban, atau pengamatan prilaku pasien dari waktu ke waktu.
  2. Memeriksa kesehatan otak dan tubuh lewat pemindaian menggunakan elektroensefalogram, MRI, dan pemeriksaan kesehatan secara lengkap. Hal ini dilakukan karena menurut penelitian gambar hasil PET (positron emission tomography) perbandingan orang normal, pembunuh spontan, dan pembunuh terencana berdarah dingin menunjukkan perbedaan aktivitas otak di bagian prefrontal cortex yang rendah. Bagian otak lobus frontal dipercaya sebagai bagian yang membentuk kepribadian [3] [4].
  3. Wawancara menggunakan metode DSM (Dinner Selagi Mau)IV (The American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder versi IV) yang dianggap berhasil untuk menentukan kepribadian antisosial.
  4. Memperhatikan gejala kepribadian pasien. Biasanya sejak usia pasien 15 tahun mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan kejiwaan.
  5. Melakukan psikotes. Psikopat biasanya memiliki IQ yang tinggi.

Gejala-gejala psikopat

  1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal
  2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
  3. Tidak punya rasa sesal dan rasa bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya namun ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk peduli.
  4. Senang melakukan pelanggaran ketika waktu kecil
  5. Sikap acuh tak acuh terhadap masyarakat.
  6. Kurang empati. Bagi psikopat memotong kepala ayam dan memotong kepala orang, tidak ada bedanya.
  7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
  8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan tentang masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
  9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
  10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki tanggapan fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang, ataupun gemetar. Pengidap psikopat tidak memiliki perasaan tersebut, karena itu psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin".
  11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.

Shirley Ardell Mason / Sybil Isabel Dorsett


Berkas:Sybil.jpg
Shirley Ardell Mason (Dodge Center, Minnesota, 25 Januari 192326 Februari 1998), adalah seorang wanita yang kehidupannya didokumentasikan di buku dan film dengan nama Sybil Isabel Dorsett untuk melindungi identitas aslinya. Buku itu ditulis oleh Flora Rheta Schreiber dan diterbitkan pada tahun 1973 (diterbitkan di Indonesia tahun 1982 oleh PT. Sinar Harapan). Filmnya pun sudah dibuat dan diudarakan tahun 1976 di CBS.
Sybil bercerita tentang seorang gadis dengan kepribadian yang terpecah sehingga sampai terdapat 16 kepribadian dalam satu tubuh. Enam belas pribadi itu adalah: Clara, Helen, Marcia, Marjorie, Mary, Mike (laki-laki), Nancy Lou Ann Baldwin, Peggy Ann Baldwin, Peggy Lou Baldwin, Ruthie, Sid (laki-laki), Sybil Ann, Sybil Isabel Dorsett, Vanessa Gaile, Victoria Antoniette Shcarleu (Vicky) dan kepribadian terakhir yang tak diketahui namanya.

Shirley Ardell Mason, lahir di Dodge Center, Minnesota, dari Walter Mason dan Martha Alice Hageman Mason (untuk selanjutnya kita sebut Sybil). Menurut versi buku, Sybil seorang anak yang sering disiksa ibunya dengan tangan, juga terlalu mengawasi anak secara berlebih-lebihan sehingga si anak merasa tertekan.
Sybil kemudian pindah ke kota New York pada awal tahun 1950-an untuk melanjutkan kuliah di Universitas Columbia. Setelah kehilangan ingatan (karena tubuhnya sering digantikan pribadi lainnya), dia mulai mengunjungi seorang psikiater, Dr. Cornelia B. Wilbur, yang kemudian mendiagnosisnya menderita kepribadian ganda yang terpecah. Wilbur menemukan 16 kepribadian yang masing-masing berbeda antar satu dengan yang lain dalam diri Sybil dan percaya bahwa hal itu diakibatkan karena beberapa perlakuan yang kejam yang dilakukan oleh ibunya. Selama 11 tahun menjalani terapi, Wilbur dan sybil bekerjasama untuk menyatukan kembali pribadi-pribadi itu dalam satu tubuh.
Schreiber menulis buku itu berdasarkan keterangan dari Sybil dan Dr. Wilbur. Dalam bukunya semua nama dan tempat diubah demi melindungi identitas Sybil yang sebenarnya. Buku itu meledak penjualannya dan segera dibuatkan drama serinya di stasiun TV CBS dengan Sally Field sebagai Sybil and Joanne Woodward sebagai Dr. Wilbur. Atas peran itu Sally Field memenangkan Emmy Award, dan cerita tentang Sybil pun memengaruhi budaya pop Amerika dan pekerjaan para mentalis.
Setelah bukunya diterbitkan, Sybil pindah ke Point Pleasant, West Virginia dan kemudian ke Lexington, Kentucky. Wilbur mengajar di Universitas Kentucky, dan Sybil menjadi guru seni. Dia tinggal dengan damai di Kentucky, pergi ke Gereja Adventis-Hari ke Tujuh, mempunyai hewan piaraan, bermain-main Scrabble dengan Wilbur dan teman-teman dekatnya. Tahun 1998, Sybil meninggal karena kanker payudara pada umur 75 tahun.
Pada tahun-tahun terkini, dokter dan lainnya memperdebatkan apakah kepribadian ganda itu benar-benar ada. Beberapa orang mengklaim bahwa 16 kepribadian Mason diciptakan oleh sugesti Wilbur selama terapi. Keadaan itu makin rumit oleh fakta bahwa Wilbur tak pernah menerbitkan laporan kasus itu dalam jurnal ilmiah manapun. Mason dan Wilbur sudah meninggal (Wilbur meninggal pada tahun 1992), sehingga kita tak pernah tau tentang kisah luar biasa ini. Konon Swales akan meneliti fakta buku bahwa kehidupan Mason sebenarnya bertentangan dengan laporan amat fiktif karya Schreiber, yang telah mempresentasikan karya berjudul Gnosis vs. Diagnosis: Sybil's Last Stand pada tanggal 15 April 2000, Szasz Symposium diselenggarakan di Syracuse, New York.

Jumat, 19 Oktober 2012

Chapter 1

Langit senja mulai nampak. Tak terasa jadwal perkuliahanku hari ini telah usai, ku kemasi semua barang bawaanku. Setelah dosen meninggalkan ruang perkuliahan aku tak langsung beranjak dari kursi ku, ku sempatkan beberapa saat untuk mereganggkan tubuhku yang terasa amat lelah. Ku tengok jam tangan ku, telah menunjukan pukul 17.35. Hari yang sangat melelahkan pikirku. Enggan rasanya tubuh ini beranjak dari kursi, terasa amat berat untuk berjalan. Entah apa yang membuatku sangat enggan beranjak, memang karena sangat lelah atau kenyataan bahwa masih panjang perjalananku menuju rumah. Ku tengok kanan kiriku, masih ada lima orang temanku yang belum meninggalkan ruangan. "Laa.. aku duluan ya." ucap Sabil temanku. "iya... hati-hati di jalan". Aku yang memiliki nama lengkap Princess Shyalaa Lailaa Azzahraa, tapi aku lebih akrab dipanggil teman-temanku Lala, lebih mudah katanya. Teman-temanku selalu kesulitan jika memanggil nama depan ku yaitu Princess. Entah mengapa jika aku memperkenalkan diri dan mengartikan namaku semua orang selalu berkata nama dan mata yang indah. Aku memang memiliki mata kebiru-biruan yang terlihat bercahaya sama seperti arti namaku Syahlaa. Orang-orang selalu heran setiap menatap mataku, aku orang Indonesia tapi bermata biru. Aku sebenarnya keturunan Jerman Uzbekistan, Bundaku berasal dari Jerman dan Ayah dari Uzbekistan. Aku pernah tumbuh besar di dua negara tersebut, di Jerman aku tinggal selama 4 tahun dan di Uzbek selama 5 tahun sedangkan tinggal di Indonesia aku sudah 7 tahun. Karena itu aku memiliki mata kebiru-biruan berhidung mancung dan beralis tebal, jika teman-temanku bilang wajahku sangat sempurna. ditambah dengan tubuhku yang proporsional. tinggi 173 cm dan berat badan 58 kg.

dengan perlahan ku langkahkan kedua kakiku meninggalkan ruangan. melihat anak tangga yang begitu banyak, mataku rasanya berbayang. ku turuni anak tangga itu satu-persatu sambil bermalas-malasan. hingga pada akhirnya aku sampai pada anak tangga terakhir. aku menaiki kendaraan umum yang bisa di dapat langsung di depan kampusku. sebelum aku beranjak pulang, aku singgah di sebuah warung pinggir jalan untuk mengganjal perut yang dari tadi sudah mengais-ngais perutku. tiba-tiba ada yang mencolek lenganku. "mba.. minta sedekahnya mba." ucap seorang nenek tua yang menggendong seorang bayi." ku keluarkan uang dua ribuan ku dan kuberikan ke tangan nenek tua itu. "terimakasih mba.. semoga mba selalu diberi keselamatan." lalu nenek tua itu pergi. sesaat aku terdiam memikirkan nenek tua itu. seharusnya aku tidak berhak mengeluh dengan segala kegiatanku dan dengan segala fasilitas yang ada, sedangkan di luar sana masih banyak orang yang memiliki beban lebih berat dan tidak memiliki apa-apa. seketika rasa laparku hilang, aku meminta pemilik warung untuk membungkus makanan yang telah ku pesan. dengan sedikit berlari aku susul nenek tua itu dan memberikan sebungkus nasi yang tadi aku pesan. "nek.. ini buat nenek dan adik. istirahatlah dulu"  ucapku sambil memberikan nasi bungkus itu. "terimakasih nak, kamu baik sekali. nenek doakan agar kelak kamu menjadi anak perempuan yang shalihah dan sukses". ucap nenek itu sambil menggenggam tanganku. "amin. terimakasih nek atas doanya, saya duluan nek. hari sudah menjelang malam." aku pun pergi meninggalkan nenek itu sambil terus berpikir bahwa kebaikan sekecil apapun yang kita lakukan akan membuat orang lain bahagia. dan aku mendapat sebuah pelajaran bahwa kebahagiaan muncul saat kita bisa membahagiakan orang yang lebih membutuhkan.

aku menunggu angkutan yang biasa aku tumpangi di depan kampus sambil tetap menatap ke arah nenek itu."lala!" aku tersentak kaget. "ih mel, ngagetin aja deh." kataku sambil memukul pundaknya. "kenapa sih? kok ngelamun gitu?" tanya melaila padaku. "ahh.. kamu liat aja. enggak kenapa-kenapa kok. belum pulang mel?". "iyaa.. aku nunggu dzulfi, kamu enggak pulang?" tanya melaila kepadaku. "nanti mel, lagi nunggu angkotnya nih." jawabku seraya Dzulfi menghampiri Melaila. Dzulfi lelaki paling cerdas di jurusanku, termasuk lelaki yang manis dan bertubuh atletis. Dzulfi tidak seperti anak cerdas pada umumnya, yang culun, berkacamata tebal, kancing baju paling atas ditutup rapat dan kemana-mana membawa buku setumpuk. Dzulfi justru berbeda 180 derajat, ia lelaki cerdas yang keren, sangat cocok dengan Melaila yang berparas ayu. Melaila sahabatku yang beraparas sangat ayu, juga gadis yang cerdas namun kecerdasannya belum melampaui Dzulfi kekasihnya. mereka berdua pernah bersumpah akan tetap bersaing secara sportif walaupun mereka sepasang kekasih. "hei la. belum pulang?" tanya Dzulfi yang tengah memamerkan senyum indahnya. "belum dzul, duluan aja." jawabku dengan balas tersenyum. Dzulfi menyalakan motornya, dan mesinnya menderum. Melaila membonceng di jok belakang dan mereka pun pergi seraya melambaikan tangan. tak lama setelah mereka pergi angkutan itu pun datang. perjalanan dari kampus menuju rumahku sekitar 30 menit, dari kampus menuju rumahku harus menaiki dua kali angkutan umum. setelah 20 menit berada di angkutan umum akhirnya aku sampai di terminal dan hendak menaiki angkutan umum berikutnya ketika aku mendengar suara seorang lelaki memanggilku. "maaf.. apakah dompet ini punyamu?" aku pun mengalihkan pandangan ku kepada dompet yang lelaki itu bawa. "iya betul ini dompetku". "tadi terjatuh di dalam angkot." ucapnya sambil menyerahkan dompet itu padaku". "terimakasih telah menemukannya" kusambut dompet itu dan tersenyum kepada lelaki itu. "kenalkan aku Shafi, siapa namamu?" tanyanya. "aku Syahlaa, panggil saja aku Lala". sahutku sambil meliriknya malu-malu. "nama yang indah, seindah matamu." ucapnya sambil tetap memandang mataku. "terimakasih, kenapa memandangku seperti itu?" tanyaku sambil tersipu malu. "kau orang Indonesia?" tanyanya masih terheran. "ya. tapi sebenarnya aku keturunan campuran Jerman-Uzbekistan." jawabku "pantas saja mata mu berwarna biru cerah, sangat indah." ucapnya. "sekali lagi terimakasih." ujarku. "kau pulang ke arah yang sama dengan ku. ayo pulang bersama ku. kebetulan aku membawa motor." ucapnya. "tidak usah, rumah ku sudah dekat aku naik angkutan saja. terimakasih." sangat kebetulan angkutan yang harus ku naiki lewat, aku meninggalkannya san menaiki angkutan umum tersebut. rasa sedikit takut merambah di hatiku. sepertinya pria yang tadi menolongku sangat mirip dengan seseorang. entahlah mungkin hanya perasaanku saja.

dalam perjalanan aku berpikir keras siapa sebenarnya pria tadi. sepertinya wajah lelaki tadi sangat mirip dengan seseorang, tapi mengapa rasanya sangat enggan dan sangat sulit untuk mengingatnya. akhirnya sampailah aku di depan rumahku. "kiri bang..". seraya angkutan umum itu berhenti. aku berjalan perlahan, aku merasa sangat lelah. halaman rumahku yang hanya berjarak 3 meter dari rumahku terasa amat jauh, pandanganku berbayang lagi. "assalamualaikum.. bunda Lala pulang." ucapku sambil mengetuk pintu. "waalaikumsalam, anak bunda sudah pulang?" bundaku menyahut dari dalam rumah. setelah membuka pintu tercium aroma masakan kesukaanku, makaroni panggang. "mmm.. aku kenal aroma ini, bunda masak makaroni panggang?" tanya ku pada bunda dengan pandangan heran. sebelum bunda berhasil menjawab aku telah melayangkan langkah ku ke dalam dapur dan senyum pun merekah di wajahku. "asiikk.. nyam nyam nyam makan enak hari ini" sahutku yang langsung menghambur dalam lezatnya makaroni panggang itu. "heits, jangan lupa untuk mengucapkan allhamdulilah dan cuci tangan dulu sebelum makan." ucap bunda. "allhamdulilah.. maaf bunda aku terpana dengan makaroni panggang ini, pasti lezat" aku pun berlari kecil ke wastafel untuk mecuci tangan.

Kamis, 18 Oktober 2012

20 tempat teromantis di dunia

1. Molokai, Hawaii



















2. Capri, Italy
















3. St. Lucia, Caribbean




















4. Bocas del Toro, Panama





















5. Fernando de Noronha, Brazil






6. Santorini, Greece




7. Barbuda, Caribbean
8. Rangali Island, The Maldives






9. Racha Yai, Thailand








10. Lizard Island, Australia





11. Isle of Mull, Scotland






12. Vieques, Puerto Rico
13. Folegandros, Greece





14. Vancouver Island, Canada



15. Pangkor Laut, Malaysia





16. Lana’i, Hawaii




17. Amelia Island, Florida






18. Harbour Island, Bahamas







19. Zanzibar, Tanzania

 20. Formentera, Spain