Minggu, 23 September 2012

MAKALAH PENGANGGURAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Pengangguran adalah masalah yang tak pernah ada habisnya di negara berkembang seperti Indonesia. Sedikitnya jumlah lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan banyaknya jumlah calon tenga kerja yang ada di Indonesia. Kurang efektifnya informasi lapangan kerja dan pemutusan hubungan kerja juga merupakan salah satu penyebabnya. Akibatnya di Indonesia tingkat kriminalitas di Indonesia meningkat.
Penelitian pengangguran di Negara - Negara berkembang seperti Indonesia dalam membangun ekonomi di Negara seperti ini pengangguran yang semakin bertambah jumlahnya merupakan masalah perubahan masalah yang lebih rumit. Dan lebih serius dari pada yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapat terendah, keadaan di Negara berkembang dalam beberapa dasawarsa menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang telah tercipta tidak sanggup mengadakan kesempatan. Angka pengangguran yang meningkat disimpulkan sebagai kegagalan dalam mengeloki pertumbuhan ekonomi. Padahal keterkaitan antara keduanya cukup komplek.

1.2.  Ruang Lingkup
Makalah tentang Permasalahan Pengangguran di Indonesia ini mempunyai jangkauan yang sangat luas,maka ruang lingkup dibatasi pada masalah sebagai berikut ini :
Ø Definisi Pengangguran
Ø  Macam-macam penggangguran
Ø  Penyebab pengangguran di Indonesia
Ø  Dampak positif-negatif pengangguran
Ø  Keadaan pengangguran di Indonesia
Ø  Data pengangguran di Indonesia 2012
Ø  Solusi permasalahan pengangguran di Indonesia



1.3  . Tujuan Masalah
1.      Apa saja yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan pengangguran di Indonesia?

1.4.  Konsep

BAB II
PERMASALAHAN

            Tingkat kemakmuran sebuah negara dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi penduduk negara tersebut. Semakin tinggi pendapatan perekonomian negara per-kapita, dapat diindikasikan bahwa kehidupan rakyatnya semakin sejahtera. Indikasi melihat tinggi perekonomian dapat dilihat dari tingkat pendapatan masyarakatnya. Namun jika terlihat pertumbuhan perekonomian negara begitu lamban dan tersendat-sendat mestilah ada yang salah. Tingkat kesejahteraan rakyatnya belum meningkat dan bisa diindikasikan masih banyak yang menggantungkan hidup pada orang lain alias menjadi pengangguran. Tingkat pengangguran di Indonesia sangat tinggi. Seseorang yang sudah bekerja, tentulah memiliki penghasilan tiap bulannya. Penghasilan ini akan dilaporkan kepada negara melalui pembayaran pajak tiap tahunnya.


 BAB III
ISI
3.1 Pengertian Pengangguran
      Definisi pengangguran dalam ilmu ekonomi adalah orang yang telah memasuki usia kerja ingin bekerja dan telah berusaha mencari kerja namun tidak mendapatkanya.

3.2 Macam-macam penggangguran
1. Pengangguran berdasarkan lama waktu kerja.
·         Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah pengangguran yang terjadi apabila tenaga kerja sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
·         Setengah menganggur (under unemployment)
Setengah menganggur adalah pengangguran yang terjadi apabila tenaga kerja tidak bekerja secara optimum (maksimal) karena ketiadaan lapangan kerja.
·         Pengangguran terselubung (disglirsed unemployment)
Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang terjadi apabila tenaga kerja tidak bekerja optimum karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesusai dengan bakat dan ahlinya.
2. Pengangguran menurut penyebabanya.
·         Pengagguran struktural
Pengangguran ini terjadi akibat perubahan dalam struktur atau kondisi perekonomian.
·         Penggangguran siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang ada kaitannya dengan naik turunnya aktivitas atau keadaan  perekonomian suatu Negara.
·         Pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabakan oleh perubahan permintaan terhadap tenaga kerja yang sifatnya berkala.
·         Pengangguran friksonal (voluntary unemployment)
pengangguran yang terjadi sebagai akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan lain akibatnya mereka harus putus menganggur untuk sementara waktu.


3.3 Penyebab pengangguran di Indonesia
a)  Jumlah penduduk besar
Menurut sensus penduduk  tahun 2000 jumlah penduduk Indoonesia 2006, 3 Juta jiwa Jumlah penduduk yang besar sebisanya di imbangi oleh Kesempatan kerja yang luas Artinya seluruh penduduk dapat bekerja dan Memperoleh penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya .
      b)  Rasio ketergantungan tinggi
      Semakin banyak anggota keluarga yang tidak bekerja, semakin besar Beban tanggungan anggota keluarga yang bekerja. Hal ini tidak menjadi masalah jika pendapatan angota keluarga yang bekerja cukup banyak. namun, tidak semua keluarga di Indonesia hidup berkecukupan, dapat menikmati pendapatanyang tinggi. Angka yang menunjukkan besarnya beban tanggungan dari kelompok usia produktif disebut rasio ketergantungan (Dependecy ratio).
      c)  Persebaran penduduk yang tidak merata.
Tinginya kepadatan  penduduk beberapa kota besar di pulau Jawa ini salah satunya karma adanya urbanisasi yaitu arus perpindahan penduduk dari pedesaan ke daerah perkotaan. Mereka pindah dengan berbagai alasan, kepadatan penduduk juga menyebabkan munculnya pemukiman - pemukiman kumuh didaratan sungai dan sepanjang rel kereta api. Sebaliknya banyak tanah kosong diluar pulau Jawa yang belum di Manfaatkan secara optimal. Bahkan banyak daerah terpencil yang kekurangan tenaga seperti guru, petugas kesehatan, dan petugas pemerintahan. Semua itu membutuhkan kesediaan putra-putra daerah untuk membangun daerahnya sendiri.
       d)     Terbatasnya kesempatan kerja
Kesempatan kerja (Employment) adalah banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia untuk angkatan kerja. Semua anggota masyarakat yang sudah dewasa harus mempereoleh kesempatan kerja dan bekerja sesuai bakat keahliannya. Kesempatan kerja ini disediakan oleh rumah tangga, perusahaan, lembaga pemerintah yang memiliki pekerjaan yang belum dikerjakan. Perusahaan mencari tenagakerja dengan berbagai kualifikasi. Banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan tergantung besar kecilnya produksi perusahaan.



3.4 Dampak positif dari pengangguran :
a.  rating iklan memberi pekerjaan menteri tenaga kerja & pakar/ pengamat ekonomi ( Seminar dll )
b.
lowongan kerja meningkat
c. muncul tabloid " lowongan pekerjaan "
d. warnet laris manis, info lowongan kerja/lamaran lewat internet
e. Media TV memuat Headline news, membahas pengangguran
f. tumbuhnya kreatifitas untuk membuat lapangan pekerjaan sendiri.
g.
adanya bursa tenaga kerja yang mempertemukan pelamar dan perusahaan, sehingga peserta membayar sejumlah uang.
h. tenaga kerja murah
3.5 Dampak negatif dari pengangguran  :
3.5.1 Bagi perekonomian negara
  1. Penurunan pendapatan perkapita.
  2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
  3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
  4. Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya.
  5. Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi.

3.5.2. Bagi masyarakat
  1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
  2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
  3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
  3.5.3 Secara umum banyak sekali dampak negatif akibat pengangguran, diantaranya
  • Kemiskinan adalah akibat utama dari pengangguran. Walau memiliki sebagian harta, namun bila mengalami pengangguran maka perlahan akan menjadi miskin.
  • Bertambahnya tingkat kriminal. Hal ini disebabkan oleh kemiskinan. Banyak pelaku kriminal berasal dari mereka yang miskin atau tidak mampu. Dan sebagian dari mereka beralasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
  • Stres dan Depresi akibat pengangguran. Karena mereka tidak bisa mencukupi kebutuhannya, ditambah lagi hutang-piutang yang menumpuk. Banyak dari mereka yang mengalami stres dan depresi melakukan bunuh diri karena tidak sanggup menjalani hidup yang sulit.
  • Beban sosial tinggi, pemerintah harus mensubsidi pengangguran
  • Daya beli menurun, inflasi, beberapa perusahaan gulung tikar
  • Pendapatan perkapita menurun
  • Tingkat kesejahteraan rakyat menurun.
  • Maraknya demo
  • beban orang tua lebih berat
3.6 Keadaan pengangguran di Indonesia
Jumlah angkatan kerja yang bekerja mengalami peningkatan 8,3 juta dalam waktu empat tahun, hal ini dibarengi dengan adanya penurunan pengangguran terbuka dari 9,9 persen menjadi 8,5 persen. Namun kenyataanya selama empat tahun terakhir pengangguran secara keseluruhan hanya mengalami penurunan sebesar 823.800. Survey ini pun menunjukan bahwa kondisi setengah menganggur, angkatan kerja yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu) mengalami peningkatan dari 27,9 pada tahun 2004 menjadi 30,6 juta pada Februari 2004 dengan komposisi setengah pengangguran terpaksa,setengah menggangur yang masih berusaha untuk mencari kerja ditempat lain, sebanyak 14,6 juta orang dan setengah pengangguran suka rela, setengah pengangguran yang tidak mencari kerja ditempat lain, sebanyak 14,0 juta.
Struktur pengangguran pun saat ini mengalami perubahan, yang pada awalnya memiliki trend kecenderungan kepada pengangguran tidak terdidik atau pengangguran yang tidak memiliki pengetahuan (pendidikan) dan keahlian ke arah pengangguran terdidik. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah pengangguran dari lulusan Sekolah Menengah Atas hingga tingkat perguruan tinggi angka pengangguran terbuka sebesar 55,37 dengan komposisi terbesar berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 17,26. Proporsi pengangguran terdidik setiap tahun mengingkat mulai tahun 1994 sebesar 17 persen, tahun 2004 menjadi 26 persen dan peningkatan tertinggi pada tahun 2008 dimana dalam 4 tahun penganguran terdidik menjadi 50,3 persen atau naik 24,3 persen.


3.7 Data pengangguran di Indonesia 2012
Tabel
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas
Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2010–2012
(persen)
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2010
2011
2012
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
1
2
3
4
5
6
SD Ke Bawah
3,71
3,81
3,37
3,56
3,69
Sekolah Menengah Pertama
7,55
7,45
7,83
8,37
7,8
Sekolah Menengah Atas
11,9
11,9
12,17
10,66
10,34
Sekolah Menengah Kejuruan
13,81
11,87
10
10,43
9,51
Diploma I/II/III
15,71
12,78
11,59
7,16
7,5
Universitas
14,24
11,92
9,95
8,02
6,95
Jumlah
7,41
7,14
6,8
6,56
6,32

3.8 Solusi permasalahan pengangguran di Indonesia
1.      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
Cara ini dilakukan dengan memberikan latihan-latihan keterampilan disegala bidang. Jika kualitas SDM meningkat otomatis akan meningkatkan tingkat produktifitas sehingga tak lagi dijumpai kesulitan bagi perusahaan maupun lembaga dalam mencari tenaga kerja yang terampil dan profesional
2.      Menciptakan lapangan kerja baru
Pengangguran dapat di atasi dengan membuka lapangan kerja baru, baik bagi Perusahaan, Negara maupun swasta.
3.      Menumbuh kembangkan usaha wiraswasta
Penduduk yang masih menganggur diharapkan dapat mendiri dengan cara berwiraswasta tentunya dengan terlebih dahulu mengikuti latihan, pendidikan, dan lokarnya mengenai wiraswasta. Dengan banyaknya penduduk yang berwiraswasta akan mengurangi jumlah pengangguran.
4.      Pemerintah berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonimi dengan pertumbuhan
yang baik, kegiatan ekonomi akan meningkat dan dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur.
5.      Pendirian  tempat latihan kerja,seperti Balai Latihan Kerja (BLK)
6.      Mengembangkan Usaha Informasi dan Usaha Kecil
7.      Mengembangkan Usaha Informasi dan Usaha Kecil
8.      Pengiriman Tenaga Kerja Ke Luar Negeri
9.      Mengadakan Transmigrasi (Untuk meratakan penduduk)

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
            Semakin bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia diakibatkan karena sedikitnya lapangan pekerjaan. Pengangguran juga lambat laun akan berakibat buruk bagi tatanan kehidupan sosial, pengangguran juga dapat menimbulkan tindak kriminalitas yang membahayakan seluruh masyarakat Indoinesia. Pengangguran juga menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat menurun.
4.2. Saran
            Harus ada tindak lanjut yang lebih serius dari para pemerintah dengan menambah lapangan kerja baru atau meningkatkan kualitas para penganggur agar dapat mencapai mutu minimal yang disyaratkan oleh penyedia lapangan kerja atau para penganggur dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri/ menjadi wiraswastawan.

 DAFTAR PUSTAKA
 http://www.scribd.com .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar