Minggu, 20 April 2014

LAPORAN OBSERVASI NARATIF ANEKDOTAL (PSIKOLOGI DIAGNOSTIK II: OBSERVASI)


LAPORAN OBSERVASI NARATIF ANEKDOTAL

A.   IDENTITAS OBSERVER
·         Observer                         : Umaimah Lathifah Hanun
·         NIM Observer                : 1125125707
·         Jenis Kelas Observasi: Psikologi Pendidikan

B.   IDENTITAS OBSERVEE
·         Nama Observee            : Vincent
·         Jenis Kelamin               : Laki-laki
·         Usia                                  : 6 Tahun
·         Kelas                               : Kelompok 5-6 tahun (Sentra Persiapan)
·         Nama Tempat                : PAUD Flamboyan
·         Alamat                             : Komplek Perdagangan Blok F1 No. 11-12 RT 06 RW 07 Bojonggede Bogor
·         Hari, Tanggal                 : Senin, 7 April 2014
·         Waktu Observasi
Ø  Mulai                          : 08.45
Ø  Berhenti                    : 09.00
Ø  Total                          : 15 menit

C.   Alasan Dilakukan Observasi
Mengetahui apakah seorang anak yang berkebutuhan khusus dapat mengenali lingkungan sekitarnya (hubungan interpersonal) dengan baik.

D.    Tujuan Observasi
Ingin mengetahui bagaimana seorang anak dengan kebutuhan khusus mengenali lingkungan sekitarnya (hubungan interpersonal) dalam lingkungan sekolah.

E.   Manfaat Observasi
Melalui observasi ini observer dapat mengetahui bagaimana seorang anak dengan kebutuhan khusus mengenali lingkungan sekitar (hubungan interpersonal) sekolahnya dengan cara mengamati aktivitas yang anak lakukan selama 15 menit di sekolah. Selain itu, pengajar di sekolah tersebut pun dapat memberikan stimulus yang tepat dan penanganan yang tepat dengan cara menyesuaikan lingkungan dan sistem pembelajaran yang tepat terhadap anak yang memiliki kebutuhan khusus.

F.    Observasi Lingkungan Fisik
PAUD Flamboyan berposisi di Komplek Perdagangan Blok F1 No. 11-12 RT 06 RW 07 Bojonggede Bogor, PAUD Flamboyan menghadap ke arah Barat, PAUD Flamboyan terletak di ruas pinggir jalan. PAUD Flamboyan berbentuk persegi panjang yang didalamnya dibagi/disekat menjadi 4 sentra yaitu sentra balok, sentra bermain peran, sentra bahan alam dan sentra persiapan. Disebelah timur laut terdapat 1 buah kamar mandi, sebelah selatan diruang terpisah terdapat ruang kepala sekolah sekaligus perpustakaan. PAUD Flamboyan memiliki halaman sekaligus area bermain yang memanjang seluas 10 x 3 m dengan alas terbuat dari semen yang terletak persis didepan bangunan sekolah, terdapat fasilitas bermain seperti ayunan, mangkuk putar, perosotan, panjat tiang serta kuda-kudaan, PAUD Flamboyan terletak di pinggir jalan yang dibatasi dengan pagar besi berwarna kuning, didepan pagar kuning tersebut terdapat tempat duduk yang terbuat dari semen. Di depan ruang kepala sekolah terdapat rak sepatu untuk anak-anak dan para pengajar serta mading yang berisi informasi sekolah. Di sebelah pagar masuk terdapat sebuah tong sampah cukup besar. Tembok depan PAUD Flamboyan berwarna hijau dengan kanopi berbahan fiber tebal berwarna biru. Pintu masuk PAUD Flamboyan berwarna putih tulang.
Kelompok 5-6 tahun terletak di sentra persiapan yang berada di bagian utara setelah pintu masuk, warna dinding sentra persiapan adalah kuning. Dinding dihiasi dengan hiasan bertema buah-buahan serta hewan, foto guru serta anak-anak sentra persiapan yang dilatarbelakangi dengan bentuk buah, terdapat beberapa lemari kecil 3 tingkat dengan warna bermacam-macam yang digunakan untuk menyimpan APE (Alat Permainan Edukasi) untuk anak-anak sentra persiapan, terdapat loker besar yang disekat-sekat untuk meletakkan tas yang di depan setiap loker bertuliskan nama-nama anak, pada atap ruangan terdapat hiasan yang terbuat dari bola, serta kerajinan tangan seperti gambar bulan, bintang, matahari, burung dari kertas origami dan satu buah kipas angin yang cukup besar. Lantai pada sentra persiapan menggunakan karpet plastik yang cukup empuk. Sebelah utara sentra persiapan yang di sekat oleh tembok selebar 1,5 m terdapat sebuah ruangan yang didalamnya terdapat 2 buah lemari setinggi 1 m yang digunakan untuk menyimpan dokumen siswa sentra persiapan, radio, serta meja belajar siswa yang disusun sedemikian rupa, terdapat papan tulis yang dapat dibuka dan ditutup. Di dindingnya dihiasi dengan hasil menggambar anak-anak sentra persiapan. Suhu ruangan pada sentra persiapan 30ºC dan cenderung ramai.

G.   Data Observasi
Senin, 7 April 2014 pukul 09.00 pagi hari, siswa PAUD Flamboyan yang baru saja selesai membuat lingkaran besar di tengah sentra dibagi sesuai kelompok usianya dan dipisahkan ke sentra nya masing-masing. Setelah siswa ditempatkan di sentranya masing-masing, siswa sentra persiapan bersiap duduk dengan rapi untuk menerima pelajaran dari pengajar yang pada hari itu bertema wortel.
Vincent, siswa laki-laki berumur 6 tahun dengan tinggi badan 120cm, berkulit kuning langsat, bermata bulat besar, bulu mata lentik, rambut sepanjang 3cm, hidung mancung, pipi yang terlihat tirus, dengan mulut yang agak lebar dan gigi ompong pada bagian gigi susu depan atas, telinga lebar dengan cuping mengarah kedepan, mengenakan seragam atasan bercorak kotak-kotak berlengan pendek berwarna hijau, celana seragam pendek polos berwarna hijau, dasi berwarna hijau dan kaos kaki bercorak belang-belang berwarna biru tua dan biru muda.
Setelah dikelompokan kedalam sentra persiapan Vincent duduk menghadap ke utara  dengan kedua kaki nya yang dilipat membentuk sila dan kedua tangannya yang diletakkan diatas kedua pahanya, kepalanya digerakan ke arah kiri melihat temannya, sudut  bibirnya tertarik kebelakang dengan pipi yang sedikit naik, mata yang menyipit dan sederet giginya terlihat. Kemudian Vincent membuka mulutnya dan dengan nada suara sedikit tinggi tepat disebelah telinga temannya. Setelah pengajar memanggil namanya Vincent menggerakan kembali kepalanya ke sebelah kanan dan mengeluarkan kata-kata dan menjawab pertanyaan pengajar dengan tatapan mata menuju kepada pengajar. Setelah itu Vincent merubah posisi duduk nya dengan bergeser kesebelah kanan dan melipat kedua kakinya membentuk sila. Saat guru menyebutkan nama-nama sayuran Vincent menggerakan kedua tangannya ke atas dan ke bawah dengan jari telunjuk mengarah keatas, mulutnya terbuka dan ia menyebutkan salah satu nama sayuran. Lalu arah kedua bola mata Vincent bergerak menuju teman yang berada disebelah kanannya, bibir bagian atasnya terbuka dengan sudut bibir yang sedikit tertarik kebelakang, kedua alis yang tertarik ke arah atas, kedua mata yang terlihat menyipit dan kedua tangannya direntangkan ke depan dan mendorong dada teman laki-lakinya yang berada di depannya.
Kemudian Vincent berpindah tempat dengan menggeser posisi duduknya kearah belakang, kepalanya di gerakan berputar kearah kanan dan kiri secara berulang, lalu temannya memeluk tubuhnya dari arah depan, Vincent merentangkan kedua tangannya kedepan dengan sudut bibir yang tertekuk kebawah, alisnya yang di kerutkan ketengah dan dahi nya yang berkerut ketengah ia mendorong teman yang memeluknya agak menjauh dari posisinya. Lalu ia berpindah posisi ke arah kiri menghampiri teman perempuannya dengan kaki yang terlipat dan lutut yang menempel di karpet serta telapak tangan yang di tempelkan di karpet. Telapak tangan kananya memegang bahu temannya sementara tangan kirinya diletakan di belakang telinga temannya, bibirnya menghampiri telinga temannya dan ia mengeluarkan suara dengan nada pelan/nada bisik dengan mata yang menyipit dan tulang pipi yang yang tertarik keatas.
     Vincent menggerakan tubuhnya menjauh dari teman perempuan yang berada di sebelah kirinya dan membalikan arah kepalanya kesebelah kanan dengan cepat ketika bahunya ditepuk oleh temannya, lalu menggerakan kedua bahunya kearah atas dan bawah.
     Kemudian Vincent menekuk kedua kakinya dengan posisi telapak kaki menempel pada karpet dan kedua telapak tangan yang ditempelkan ke karpet untuk membantunya berdiri. Lalu Vincent menempelkan kedua telapak tangannya dan menepuk kedua telapak tangannya secara bersamaan berkali-kali, mulutnya terbuka lebar dan mengeluarkan kata-kata dengan nada suara keras. Lalu ia melengkungkan badannya kebawah, tangannya meraih tangan temannya yang sedang duduk dan menariknya untuk mengikuti dirinya. Mulutnya terbuka lebar lagi sambil mengeluarkan suara dengan nada keras, kedua telapak tangannya kembali ditempelkan dan ditepukan secara bersamaan berkali-kali. Lalu seluruh tubuhnya digerakkan kearah kanan dan kiri. Setelah itu Vincent melengkungkan badannya dan kembali duduk di karpet, melipat dan menyilangkan kedua kakinya. Lalu kedua telapak tangannya kembali ditempelkan dan ditepukan secara bersamaan berkali-kali. Kemudian pengajar menggenggam kedua tangan Vincent dan mengajaknya berbicara, lalu kedua bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri tidak dapat terfokus pada satu titik. Lalu ia meregangkan kedua tangannya kesamping dan melepaskan genggaman tangan pengajar. Setalah itu tangannya terangkat menuju bahu temannya lalu menepuknya, ia membuka mulutnya dan mengeluarkan kata-kata dengan nada suara yang biasa yang ditujukan kepada temannya lalu beberapa teman laki-lakinya ikut menghampiri nya dan seorang temannya. Kemudian Vincent mulai membuka mulutnya dengan lebar dan mengeluarkan suara gelak dengan nada yang cukup tinggi diantara suara teman-temannya. Kemudian pengajar memberitahu Vincent untuk sedikit merendahkan nada suaranya dengan tangan sebelah kiri nya menggenggam pergelangan tangan Vincent dan tangan sebelah kanan nya memegang dagu Vincent, lalu Vincent menggerakan matanya kearah kanan dan keatas tidak terfokus pada muka pengajar. Lalu Vincent kembali meregangkan kedua tangannya dan melepaskan genggaman pengajar. Ia berdiri dan berlari kecil ditempat sambil menepukkan kedua belah telapak tangannya berulang kali. Setelah itu ia kembali pada posisi duduk dengan kedua tangan dilipat menyilang di kedua kakinya. Kemudian pengajar memberikan pertanyaan yang ditujukan untuk semua muridnya, lalu Vincent mengangkat tangan kanannya dan mengacungkan jari telunjuknya keatas, membuka mulutnya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya. Lalu ia kembali duduk menggunakan tumit kakinya dan lutut yang menyentuh karpet. setelah itu ia memainkan lidahnya dengan menjulurkannya dan menggerakannya ke kanan dan ke kiri, kedua mata nya lurus memandang kearah papan tulis. Setelah itu vincent duduk dengan posisi kakinya di rentangkan/diselonjorkan lurus kedepan dengan kedua telapak tangan memegang kedua lututnya. Kemudian Vincent merubah posisi duduknya dengan berbaring telungkup dan bertumpu pada siku nya dengan mata masih tertuju pada papan tulis. Lalu seorang teman memanggilnya dan menepuk punggungnya. Vincent pun beranjak bangun dari berbaring telungkup ke setengah berdiri dengan lututnya menyentuh karpet. Lalu iya menepukkan kedua tangannya secara bergantian di kedua pahanya. Setelah itu ia berlutut dengan kedua lutut sebagai tumpuannya, setelah itu ia memutar-mutar kancing baju yang terletak diatas tempat ikat pinggang. Kemudian ia mengangkat kedua tangan nya menuju kedua matanya, ia membuka daerah kelopak mata dan kantung matanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari, lalu kedua matanya yang terbelalak dilirikkan ke arah kanan dan kiri. Setelah itu tangan kiri nya berpindah kearah bawah dan memegang daerah tengkuknya sembari berjalan dengan lututnya ke arah depan menghamapiri pengajar. Setelah posisinya berada di depan pengajar ia menekuk kedua kakinya dan membentuk posisi berjongkok serta kedua matanya diarahkan menuju papan tulis.
     Lalu proses observasi ini diakhiri dengan pengajar yang memangku Vincent dan mendampinginya agar kedua bola mata Vincent terfokus pada papan tulis dan  memandu Vincent untuk mengucapkan huruf-huruf yang tertulis di papan tulis.

H.   Kesimpulan
Dari hasil data observasi yang diperoleh, lingkungan fisik PAUD Flamboyan yang terletak di ruas pinggir jalan sebuah komplek memiliki suasana yang cukup ramai yang dapat dilihat dari lalu lalangnya kendaraan pribadi, dengan suhu ruangan pada sentra persiapan yang cukup sejuk yakni 30ºC. Di dalam ruang sentra terdapat berbagai media pembelajaran atau APE yang dapat menunjang perkembangan motorik dan pembelajaran siswa. Observasi ini dilakukan di PAUD Flamboyan tepatnya sentra persiapan, melalui rekomendasi para pengajar terdapat salah satu siswa PAUD Flamboyan yang berkebutuhan khusus yaitu seorang siswa bernama Vincent, Vincent adalah siswa laki-laki berumur 6 tahun observasi ini dilakukan setelah siswa selesai membuat lingkaran besar. Hubungan interpersonal Vincent cukup baik Vincent dapat mengenal lingkungan sekitar nya dengan cukup baik dan dapat dilihat dari interaksi yang ia lakukan bersama teman satu kelompok nya seperti berbicara di dekat telinga temannya (berbisik),  mengeluarkan suara gelak dengan nada yang cukup keras (tertawa), menepuk bahu temannya dan berusaha mengajak temannya untuk ikut bertepuk tangan bersamanya. Namun terdapat sebuah kendala yang ia miliki yakni, Vincent  belum dapat melakukan kontak mata dan memfokuskan pandangannya kepada orang yang sedang mengajaknya berbicara secara bertatap muka, seperti saat pengajar mengajak nya berbicara bertatap muka ia masih belum bisa menatap lurus balik ke arah mata pengajar dan berkali-kali menghindar saat pengajar mencoba berbicara dengan menggenggam kedua tangannya.

I.      Tambahan
Kesan yang didapatkan dari observer terhadap observasi yang dilakukan adalah mendapat pengalaman baru yang sangat bermanfaat yakni dapat mengamati setiap detik aktivitas yang dilakukan seseorang dengan  indera yang kita miliki secara apa adanya. Terdapat beberapa kesulitan saat mengerjakan laporan observasi yakni sulitnya memilih kata-kata yang baik agar tidak menunjukan sebuah interpretasi dini terhadap aktivitas orang yang di amati, lalu dengan waktu yang amat singkat kita harus mencatat seluruh perilaku yang di lakukan observee setiap detiknya terutama jika observee cenderung memiliki sifat yang cukup aktif. Namun terdapat beberapa kemudahan setelah observasi dilakukan yaitu saat mencoba melakukan sebuah interaksi dengan anak tersebut observer jadi lebih memahami bagaimana memulai interaksi dengan anak semacam itu dan anak tersebut menjadi lebih akrab saat observer mendekatinya dan melakukan sebuah interaksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar