Sabtu, 22 Maret 2014

LDR itu Indah

pelajaran paling berharga yang aku dapatkan dari LDR adalah indahnya sebuah pertemuan. bagi pasangan muda yang tidak mengalami LDR pertemuan adalah hal biasa, tapi menurutku bertemu adalah hal yang paling sulit aku dapatkan saat LDR. banyak sekali orang disekelilingku ragu akan kemampuanku untuk menunggu, bahkan mereka secara tidak langsung mencibir ku, aku tidak pernah menganggap semua itu sebagai sebuah hinaan. aku yang menjalani hubungan ini, aku yang lebih tau siapa dia dan bagaimana dia. dalam sebuah hubungan LDR kita dituntut untuk menahan rasa malu kepada pasangan (dalam arti positif tentunya) contoh : jangan pernah malu untuk mengatakan rindu duluan, mengatakan i love you terlebih dulu, merengek dimanja duluan, dll. LDR membuat ku menjadi lebih dewasa dan tentu saja menjauhkan ku dari hal zinah seperti yang sering terjadi pada remaja jaman sekarang. LDR membuat ku lebih menghargai waktu dan perbedaan. tahukah kalian, pertengkaran kecil hingga besar merupakan suatu seni bagi para LDR, mengapa? karena saat kita bertengkar dan posisi kita jauh, kita akan menjadi semakin berusaha lagi sebagaimana mungkin mempertahankan hubungan ini hanya dalam telepon atau video call, atau bagaimana caranya agar kita bisa menjumpai pasangan kita yang berada jauh dari kita saat pertengkaran besar terjadi. saat tiba-tiba pasangan kita datang dihadapan kita saat itulah seni terjadi. seni terharu, seni gembira, seni tercengang, dll. sekali lagi pertemuan menjadi lebih berharga untuk kami para LDR. saat pasangan pada umumnya dapat bertemu hampir seminggu sekali atau bahkan setiap hari, para LDR membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan untuk sekedar bertatap muka atau menggenggam tangan. ketika sepasang kekasih LDR bertemu, mereka akan sangat bahagia sekali walau hanya sekedar piknik di pinggir danau kecil atau hanya menonton film romatis berdua di bioskop atau bahkan hanya jalan-jalan di taman rekreasi, yang mereka hargai dan harapkan hanya waktu dan pertemuan saat bersama. serunya mereka, asyiknya mereka, gilanya mereka, romantisnya mereka, kejutannya mereka hanya mereka berdua yang tau dan merasakan. saat perpisahan pun setiap pasangan LDR memiliki cara mereka masing-masing, dari mulai paling romantis bahkan paling tidak romantis dan terkesan seperti mereka tidak berjauhan. tapi sebenarnya di balik semua usaha mereka untuk saling diam dan melepas pergi terdapat sebuah kepedulian dan kesepian yang amat dalam.

saat seorang pria memutuskan hanya mengecup kening pasangannya hanya sesaat ketika ingin kembali ke kampung halamannya sesungguhnya itu menandakan bahwa iya sangat tidak dapat berlama-lama untuk mengecup kening gadis tersayangnya tersebut karena ia takut tak sanggup untuk pergi. dan ketika seorang wanita memberikan senyum "aku baik-baik saja" kepada pasangannya, sesungguhnya ia menangis dalam hatinya dan mengatakan "lekaslah kembali dalam pelukanku". 

semua pasangan LDR aku yakin pasti telah mengetahui dan siap untuk menanggung resiko ini. menghargai waktu, pertemuan, air mata, dan semua yang tidak bisa ditemukan di pasangan yang berdekatan. sungguh istimewanya kalian yang LDR, kalian harus ingat walaupun jarak yang memisahkan, kita masih punya Tuhan yang dapat menyatukan jarak tersebut bahkan mungkin mengikat kalian di bangku pelaminan. jangan pernah kalian merasa putus asa, pertengkaran itu wajar selama kita menyelesaikan dengan cara sehat. jadikan pertengkaran sebagai alasan kalian untuk semakin kuat dan erat, jangan luapakan doa sebagai kunci utama dalam LDR. sabar, jangan putus asa, selalu percaya, jaga semua yang harus dijaga. insyaallah semua pasti baik-baik saja mungkin ada kejutan-kejutan lain yang akan mempererat hubungan kalian.


Jumat, 21 Maret 2014

Psikologi Pendidikan



Nama : Nurfarida Sari
                   Qonita aulia annisa
                   Umaimah Lathifah Hanun
                   Sharon Mailangkay
Kelas : psikologi nonreg D 2012
                  
Information processing
                Proses informasi adalah bagaimana kita memperhatikan,menyadari,perubahan. dalam memproses informasi kita dapat menyimpan informasi yang didapat melalu memori. Memori dibagi menjadi 2 macam yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan informasi yang hanya dapat menyimpan dengan jumlah terbatas dan dengan jenis tertentu selama beberapa detik. Sedangkan memori jangka panjang adalah sistem penyimpanan informasi untuk jangka waktu yang lama. Informasi yang tidak digunakan untuk tingkat apapun,kurangnya penyimpanan dan penggunaan tidak akan masuk kedalam memori jangka panjang atau bisa hilang dengan cepat.
Beliefs abuot attention
                Setiap guru memastikan para siswanya mendapatkan dan memperhatikan informasi yang disampaikan dengan baik. Untuk belajar  cara memperhatikan informasi,guru menyarankan menggunakan prinsip-prinsip berikut :
1.       Pengalaman belajar harus menyenangkan dan memuaskan
2.       Bila memungkinkan,pelajaran harus mempertimbangkan minat dan kebutuhan siswa
3.       Perhatian peserta didik dapat diperoleh dari memanfaatkan saluran sensorik yang berbeda
4.       Peserta didik dapat hadir sesuai waktu kosong mereka
5.       Peserta didik dapat hadir ketika begitu banyak informasi pada satu waktu dll.
Belifs about short-term memory
                Percaya prinsip-prinsip berikut untuk menjadi kenyataan :
1.       Kapasitas memori jangka pendek yang terbatas
2.       Informasi dapat diingat lebih baik dengan menghubungkannya dengan apa yang siswa sudah tau
3.       Untuk mencegah melupakan informasi baru kita harus memanipulasi atau ilmuan sebagai kognitif mengakatan terlibat dalm aktif “latihan”
Beliefs ebout long-term memory
        Seperti dicatat , informasi yang memproses peserta didik berlebihan atau menggunakan cara yang berarti menemukan jalan kedalam memori jangka panjang.
General beliefs about the memory proses
        Keyakinan umum ahli kognitif dengan keras untuk memori :
1.       informasi dalam memori jangka pendek hilang baik ketika memori yang kelebihan beban atau berlalunya waktu
2.       ketika informasi dalam jangka pendek hilang,itu tidak akan pulih
3.       pengambilan atau mengingat jangka panjangdisempurnakan oleh terhubungnya informasi untuk sesuatu yang kita sudah tahu saat kita awalnya belajar informasi baru
Pembelajaran Bermakna
Untuk membuat suatu pembelajaran lebih bermakna untuk dapat di pahami oleh anak, terdapat beberapa pendekatan yang meliputi:
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Menyediakan informasi yang logis dan terbuka
3. Menghubungkan informasi baru dengan pembelajaran sebelumnya
4. Memvariasi informasi yang ada atai yang di hasilkan
5. Membuat pelajar paham untuk meninjau kembali atau mengulang informasi kembali.
/. Proses siwa-berpikir dan menggunakan-informasi baru.
8. Membantu siswa saat mereka membutuhkannya.
9. Membantu siswa merangkum apa yang dipelajari.
10. Membantu siswa menerapkan apa yang dipelajari.
Dengan begitu siswa akan mudah mengerti dan mampu menerapkan pengetahuan yang di ajarkan.
Pendekatan Kognitif dalam mengajar dan belajar
Satu cara mengajar berdasarkan arti pembelajaran disebut "belajar membeberkan" atau "belajar menerima". Paling sering di sebut presentasi di mana guru melangsungkan aktivitas belajar (persiapan siswa untuk belajar, informasi orang tua logis dan terbuka, menghubungkan informasi untuk di pelajari dengan yang sudah di ketahui siswa, dan menggunakan variasi dalam menjelaskan informasi baru). Bagaimanapun, hal yang terpenting adalah guru menasehati dan mendukung pelajar.
Berikut ini teknik pembelajaran yang dapat di terapkan untuk pembelajaran bermakna.
- Pembelajaran dari tulisan.
Teknik ini memberi kesan bahwa pengetahuan lebih bermakna dan bertahan lama saat hal tersebut bisa dihubungkan, menghasilkan, dan/atau saat anak belajar dengan aktif. Teknik ini lebih efektif dibandingkan dengan mengatakan apa yang seharusnya anak pahami, guru memberikan tugas agar mereka dapat belajar langsung dari lingungan mereka. Dengan teknik ini anak akan lebih memahami pembelajaran karena anak secara langsung mencari tahu tugas yang di berikan melalui pembelajaran dari buku, literatur, maupun media.
Contohnya, saat guru memberikan tugas kepada anak tentang cuaca, maka anak secara otomatis akan pergi ke perpustakaan untuk mencari tentang meteorologi. Belajar dengan melakukan seperti teknik ini akan membantu anak menghasilkan penemuan diri nya sendiri. Karena anak secara langsung memperoleh pengetahuan. Teknik pembelajaran ini sama seperti konsep pengalaman pribadi yang di alami seseorang secara pribadi dan langsung.
-Peningkatan
Anggapan menyediakan bagi pelajar dukungan juga merupakan hal yang masuk akal. Dengan teknik ini anak akan lebih termotivasi untuk belajar karena adanya pihak-pihak yang mendukungnya dalam belajar seperti pihak guru maupun teman sebaya anak. Untuk itu, guru maupun teman sebaya anak bisa membantu anak  dalam memberi petunjuk, menjelaskan, mendemonstrasikan,  mempelajari sumber tambahan belajar. Tujuannya adalah untuk menjamin siswa mengerti. Peningkatan pada anak terjadi ketika anak memiliki persiapan untuk mempelajari suatu hal.
Reciprocal teaching
        Saat melakukan pengajaran, guru sering kali mengadakan hubungan timbal-balik saat mengajar kepada peserta didik. Contohnya, guru sering kali menanyai murid setelaha ia selesaia menjelaskan materi di papan tulis, agar guru tahu seberapa besar pemahaman murid atas materi yang tadi ia ajarakan.
Problem Solving
        Pendekatan lain yang dianjurkan oleh ilmuwan kognitif adalah pemecahan masalah. Dalam pemecahan masalah membutuhkan berbagai hal berikut: situasi dimana ada tujuan yang akan dicapai, peserta didik diminta untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan mencapai tujuannya.
        Fredickson dan snowman beranggapan bahwa terdapat dua perbedaan tipe dalam masalah. Tipe pertama disebut dengan “well-structured” yakni masalah yang dapat diselesaikan dengan mengingat dan menerapkan prosedur matematika atau ilmiah. Dan tipe kedua adalah “ill-structured” yakni masalah yang terjadi lebih sering dalam hidup sehari-hari dan muncul ketika mempelajari mata pelajaran yang berorientasi pada orang seperti psikologi atau pendidikan.

Psikologi Diagnostik III : Wawancara


PSIKOLOGI DIAGNOSTIK III : WAWANCARA
WAWANCARA PERSUASIF


KELOMPOK 3:
Adelina Novia
Alvi Cahya
Anugrah Alif Bagus
Deasy Ayu
Umaimah Lathifah Hanun

NON REGULER D 2012

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PSIKOLOGI
2012


BAB 1
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Apabila kita mengkaji tentang wawancara, tentunya kita akan membahas tentang proses tanya jawab. Bukan hanya itu saja, wawancara sendiri memiliki makna yang penting yakni suatu kegiatan yang dilakukan untuk menggali informasi dari narasumber.
Kegiatan wawancara yang dilakukan bukan hanya untuk mendapatkan informasi semata, melainkan juga dapat menguji mental kita untuk bertanya dengan orang lain, apalagi bukan orang yang kita kenal. Informasi yang kita dapatkan dari hasil wawancara nantinya dapat kita ubah menjadi suatu narasi agar penyampaiannya kepada khalayak dapat dimengerti.
Wawancara yang kami lakukan kali ini adalah wawancara bertema persuasif dimana kami mewawancarai seorang SPG (Sales Promotion Girl) yang bekerja di Pasaraya Manggarai Jakarta Selatan.
B.     Rumusan Masalah
Untuk memudahkan pembaca memahami makalah ini, maka kami akan membatasi pembahasan dalam makalah yang sederhana ini. Sehingga maksud dan tujuan kami sampai kepada pembaca. Adapun batasan masalah yang akan kami paparkan adalah sebagai berikut :
·         Bagaimana rekrutmen para SPG?
·         Bagaimana pendekatan terhadap pelanggan yang baik?
·         Pada umunya, adakah strategi tertentu yang dipakai SPG dalam memasarkan produk?

C.     Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensif kepada pembaca tentang cara memperoleh informasi dengan metode malakukan wawancara persuasif kepada narasumber.
Disamping itu kami juga berharap dengan adanya makalah ini, penilai kiranya memberikan nilai yang baik . Sehingga penilaian objektif yang diberikan dapat memotivasi kami untuk berkarya dan berbuat yang lebih di masa masa yang akan datang.



BAB 2
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Wawancara Persuasif
Wawancara persuasif adalah wawancara yang dilakukan dengan tujuan untuk informasi seakurat dan sekomplit mungkin, dengan berfokus pada persuasi. Wawancara persuasi biasanya dilakukan dengan maksud menganjurkan produk, jasa, organisasi, klien atau kepercayaan iter kepada itee. Pemahaman terhadap wawancara persuasif akana memberi gambaran teoritik dan praktis terhadap situasi-situasi yang melibatkan jenis wawancara ini.

B.     Etika Persuasi
Dalam wawancara persuasif perlu memperhatikan standar etika wawancara seperti kejujuran, keadilan dan kesungguhan hati. Terdapat beberapa panduan dalam wawancara persuasif :
1.      Mencari dan memberikan informasi yang akurat, lengkap, terbaru dan bukti yang relevan untuk mendukung semua poin selama wawancara.
2.      Secara akurat dan adil dalam memilih ide-ide, argumen, bahasa, dan taktik.
3.      Memperhitungkan kemungkinan klaim dan konsekuensi dari pemikiran, perasaan, atau tindakan yang diusulkan.
4.      Mengemukakan informasi dengan jelas, langsung dan jujur tentang niat dan alasan persuasi dilakukan.
5.      Bersikap toleran terhadap adanya perbedaan pendapat dan sudut pandang.
Lima kondisi yang berhubungan dengan persuasi dan wawancara persuasi dapat berhasil jika memperhatikan lima kondisi berikut :
1.      Anjuran dari iter dapat memenuhi satu atau lebih kebutuhan yang sangat diinginkan oleh itee
2.      Anjuran dari iter harus konsisten dengan nilai, sikap, dan kepercayaan yang dianut oleh itee
3.      Anjuran dari iter harus mudah dilakukan, dapat dilaksanakan, praktis dan menghasilkan sesuatu.
4.      Keuntungan dari saran yang iter berikan harus lebih banyak daripada kerugiannya.
5.      Saran dari iter merupakan solusi terbaik saat itu.
Kelima kondisi tersebut dapat dengan mudah dilakukan jika tujuh langkah berikut dilakukan:
1.      Mengerjakan tugas
a.       Menginvestigasi topik
b.      Menganalisa itee
c.       Mempelajari situasi
d.      Faktor dari luar
e.       Menetapkan tujuan

C.     Seleksi Pemilihan Strategi Persuasif
Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan sebagai strategi dalam melaksanakan wawancara persuasif.
1.      Teori identifikasi
Burke menyatakan bahwa cara untuk melakukan persuasi adalah dengan mengidentifikasi itee dimana iter perlu membangun kesamaan dengan itee. Dengan cara (a) iter mengasosiasikan dirinya dengan kelompok dimana iter dan itee berada; (b) iter dapat mengidentifikasi atau menyamakan penampilan fisik; (c) melalui gaya bahasa yang sama, dengan jargon-jargon profesional tertentu dan istilah dalam kelompok tertentu; (d) iter memilih dan menunjukan nilai yang sama dengan itee; (e) menggunakan simbol visual yang sama dengan itee.
2.      Teori konsistensi/keseimbangan
Teori konsistensi berlandaskan pada keyakinan bahwa manusia sedang berjuang untuk mencapai eksistensi yang harmonis dengan self dan akan mengalami ketidaknyamanan psikologis ketika aspek dari eksistensi tersebut tidak konsisten atau tidak seimbang.
3.      Teori inokulasi
Teori inokulasi berdasarkan pada keyakinan bahwa lebih efektif untuk mencegah efek persuasi yang tidak diinginkan daripada berusaha menanggulangi efek buruk yang terjadi.
4.      Teori paksaan
Iter dapat merubah pikiran, perasaan, dan tindakan itee dengan memaksanya untuk terlibat dalam aktivitas yang berlawanan dengan nilai-nilai, keyakinan, dan sikap itee yanag dimiliki.
5.      Teori reaksi psikologis
Menurut teori reaksi psikologis, seseorang bereaksi secara negatif ketika merasa orang lain mengancam akan atau telah membatasi perilaku yang diinginkan.
D.     Struktur Wawancara
1.      Membuka wawancara
Pembukaan wawancara dilakukan dengan cara yang menarik perhatian dan dapat memotivasi itee untuk berpartisipasi aktif. Pembukaan dimulai dengan salam hangat dan menyapa nama itee. Setelah itu memperkenalkan diri dan tujuan dari wawancara.
2.      Menciptakan kebutuhan atau keinginan
a.       Memilih dan mengambangkan poin utama
b.      Mengembangkan alasan ke dalam pola-pola yang disetujui
c.       Menyesuaikan dengan itee
d.      Menyampaikan pertanyaan
E.     Kriteria dan Solusi
Menetapkan Kriteria
            Menetapkan kriteria dengan itee dilakukan untuk mengevaluasi semua kemungkinan solusi untuk kebutuhan atau keinginan yang telah iter tetapkan. Membangun sekelompok kriteria dengan itee melibatkan itee dalam proses dan menunjukan bahwa iter berusaha menyesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan kemampuan itee.
Menawarkan solusi
            Setelah kebutuhan telah ditentukan dan kriteria telah disetujui, iter perlu untuk mempresestasikan solusi secara detail.
1.      Rincian dan evaluasi
2.      Menangani keberatan itee
F.      Pelaksanaan Wawancara
Menutup wawancara
Terdapat tiga tahap dalam menutup sebuah wawancara:
1.      Percobaan penutupan
2.      Kontrak atau persetujuan
3.      Perpisahan


           



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
     Wawancara persuasif adalah wawancara yang dilakukan dengan tujuan untuk informasi seakurat dan sekomplit mungkin, dengan berfokus pada persuasi. Dalam wawancara persuasif perlu memperhatikan standar etika wawancara seperti kejujuran, keadilan dan kesungguhan hati. Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan sebagai strategi dalam melaksanakan wawancara persuasif. Dalam wawancara persuasif terdapat dan sangat perlu memiliki struktur wawancara yang berguna agar wawancara berjalan dengan semestinya. Menetapkan kriteria dengan itee dilakukan untuk mengevaluasi semua kemungkinan solusi untuk kebutuhan atau keinginan yang telah iter tetapkan. Setelah menentukan kriteria dan solusi dalam wawancara persuasif maka wawancara persuasif dapat ditutup secara positif dan percaya diri.





















LAMPIRAN
Narasumber yang kami wawancarai adalah seorang SPG berusia 26 tahun, bernama Wilda, yang bekerja sebagai SPG di Pasaraya Manggarai Jakarta Selatan. Berikut adalah kumpulan pertanyaan wawancara disertai jawaban yang telah diberikan oleh sang narasumber.
1.      Anda dibidang apa SPG-nya?
Saya bekerja dibidang sales assistant, dan SPG yang mempromosikan sepatu sandal merek Crocs. Saya sebenarnya juga menjual produk lain namun produk yang saya utamakan adalah Crocs.

2.      Bagaimana awalnya anda bisa tertarik menjadi SPG ini?
Saya tertarik menjadi SPG ini untuk mencari pengalaman, bagaimana bekerja sebagai SPG itu. Walaupun rasa jenuh menunggu konsumen suka ada, namun setidaknya saya mengetahui bagaimana rasanya menjadi SPG itu.

3.      Sudah berapa lama anda bekerja sebagai SPG disini?
Saya baru bekerja disini sekitar 3 bulan lebih.

4.      Sebelum anda direkrut untuk bekerja disini, bagaimana proses wawancara kerja yang dilakukan oleh perusahaan?
Saya hanya mengisi formulir dan pengalaman kerja saya yang mereka lihat.

5.      Bagaimana sikap anda untuk membuat calon pembeli tertarik?
Saya meyakinkan bahwa barang yang dijual disini adalah asli. Misalnya, sandal Crocs kan biasanya dijual banyak di emperan namun Crocs asli yang kami miliki jauh lebih berkualitas.

6.      Bagaimana perbedaan produk yang ada di pasaraya ini denga di tempat lain?
Sebenarnya sih sama, hanya saja kami lebih sering memberikan promo, misalnya diskon 20%.

7.      Bagaimana anda menggambarkan produk kepada calon konsumen dengan ekonomi dibawah standar?
Disini kebanyakan para pelanggannya menengah kebawah. Karena itu kami sering meyakinkan mereka dengan memberikan diskon selama hari Jumat, Sabtu, Minggu, atau akhir bulan. Dengan diskon 20% persen tadi diharapkan dapat meringankan mereka.

8.      Adakah pembeli yang bersikap tidak ramah kepada anda?
Kalau ada, biasanya kami memberikan teguran yang baik. Misalnya, “Silahkan Kak...” begitu. Walaupun demikian, tidak semua pelanggan mau terbuka, dan mereka hanya diam ketika ditegur.

9.      Selama anda bekerja empat bulan disini, adakah yang komplain terhadap produk atau kinerja anda?
Alhamdulillah komplain terhadap kinerja saya belum ada, hanya saja ada beberapa orang yang komplain tentang kemahalan harga produk kepada saya.

10.  Jika anda ditugaskan untuk menjual produk yang sulit laku dipasaran, apa strategi yang anda siapkan? Misalnya anda disuruh menjual Crocs yang bahannya membuat Crocs itu sulit laku?

11.  Jika anda ditempatkan bukan di pasaraya ini, mampukah anda bekerja seperti di pasaraya ini? Iya, bisa.

12.  Bagaimana cara pendekatan yang baik terhadap calon pembeli?
Kami minta database mereka dulu. Seperti merek apa yang mereka sukai, dll. Selain itu kami juga memberitahukan promo diskon yang sedang berlangsung jika mereka bertanya. Beberapa dari pelanggan ada yang mencoba meminta nomor telepon saya, namun tidak saya berikan. Saya justru meminta nomor mereka jika mereka ingin, supaya mereka uptodate dengan acara yang ada di pasaraya ini.

13.  Pada zaman sekarang ini banyak orang yang salah mengartikan SPG. Menurut anda, apakah SPG itu?
Banyak orang-orang menilai SPG itu negatif, terutama yang dinilai negatif itu adalah SPG rokok. Mungkin memang pekerjaannya seperti itu tapi semuanya tergantung pada diri kita sendiri apakah kita mau bekerja seperti itu atau tidak.

14.  Bagi SPG-SPG seperti anda, mana yang lebih penting? Gaya penampilan atau gaya memasarkan produk?
Gaya penampilan dan gaya memasarkan produk harus seimbang agar pelanggan menjadi tertarik. Kalau kita dapat menyambut pelanggan dengan baik, mereka pasti tertarik untuk membeli.

15.  Adakah atasan/pemilik toko anda yang menyuruh anda memasarkan produk dengan strategi khusus?
Kalau dibagian pekerjaan, manajer saya suka menyuruh saya untuk membuat acara tertentu di sebuah bulan, selain diskon 20% Jumat Sabtu itu. Walaupun itu jarang.

16.  Bagaimana anda mengantisipasi mood anda yang sedang kurang baik ketika anda sedang bertugas didepan pelanggan?
Mood seperti jenuh, bosan dll. memang seringkali datang dan biasanya dengan diam maka mood seperti itu dapat dikurangi tetapi saya juga tidak mungkin terlalu diam terhadap pelanggan. Karena itu saya berusaha untuk tetap friendly dengan pelanggan.

17.  Apakah ada kriteria tertentu dalam memilih orang sebagai target penjualan?
Tidak terlalu, tetapi biasanya ada untuk kalangan menengah keatas, dan bukan berari saya hanya menjual untuk kalangan itu. Saya tetap menawarkan Crocs pada setiap kalangan, sembari memberikan perbedaan Crocs yang dijual disini dengan di luar seperti warnanya, karetnya, dll. Selain itu saya juga menawarkan bahwa Crocs memiliki macam-macam model yang dapat dipakai di kantor, di rumah, sehingga nyaman dipakai dikaki.


















DAFTAR PUSTAKA