Minggu, 20 April 2014

LAPORAN OBSERVASI NARATIF ANEKDOTAL (PSIKOLOGI DIAGNOSTIK II: OBSERVASI)


LAPORAN OBSERVASI NARATIF ANEKDOTAL

A.   IDENTITAS OBSERVER
·         Observer                         : Umaimah Lathifah Hanun
·         NIM Observer                : 1125125707
·         Jenis Kelas Observasi: Psikologi Pendidikan

B.   IDENTITAS OBSERVEE
·         Nama Observee            : Vincent
·         Jenis Kelamin               : Laki-laki
·         Usia                                  : 6 Tahun
·         Kelas                               : Kelompok 5-6 tahun (Sentra Persiapan)
·         Nama Tempat                : PAUD Flamboyan
·         Alamat                             : Komplek Perdagangan Blok F1 No. 11-12 RT 06 RW 07 Bojonggede Bogor
·         Hari, Tanggal                 : Senin, 7 April 2014
·         Waktu Observasi
Ø  Mulai                          : 08.45
Ø  Berhenti                    : 09.00
Ø  Total                          : 15 menit

C.   Alasan Dilakukan Observasi
Mengetahui apakah seorang anak yang berkebutuhan khusus dapat mengenali lingkungan sekitarnya (hubungan interpersonal) dengan baik.

D.    Tujuan Observasi
Ingin mengetahui bagaimana seorang anak dengan kebutuhan khusus mengenali lingkungan sekitarnya (hubungan interpersonal) dalam lingkungan sekolah.

E.   Manfaat Observasi
Melalui observasi ini observer dapat mengetahui bagaimana seorang anak dengan kebutuhan khusus mengenali lingkungan sekitar (hubungan interpersonal) sekolahnya dengan cara mengamati aktivitas yang anak lakukan selama 15 menit di sekolah. Selain itu, pengajar di sekolah tersebut pun dapat memberikan stimulus yang tepat dan penanganan yang tepat dengan cara menyesuaikan lingkungan dan sistem pembelajaran yang tepat terhadap anak yang memiliki kebutuhan khusus.

F.    Observasi Lingkungan Fisik
PAUD Flamboyan berposisi di Komplek Perdagangan Blok F1 No. 11-12 RT 06 RW 07 Bojonggede Bogor, PAUD Flamboyan menghadap ke arah Barat, PAUD Flamboyan terletak di ruas pinggir jalan. PAUD Flamboyan berbentuk persegi panjang yang didalamnya dibagi/disekat menjadi 4 sentra yaitu sentra balok, sentra bermain peran, sentra bahan alam dan sentra persiapan. Disebelah timur laut terdapat 1 buah kamar mandi, sebelah selatan diruang terpisah terdapat ruang kepala sekolah sekaligus perpustakaan. PAUD Flamboyan memiliki halaman sekaligus area bermain yang memanjang seluas 10 x 3 m dengan alas terbuat dari semen yang terletak persis didepan bangunan sekolah, terdapat fasilitas bermain seperti ayunan, mangkuk putar, perosotan, panjat tiang serta kuda-kudaan, PAUD Flamboyan terletak di pinggir jalan yang dibatasi dengan pagar besi berwarna kuning, didepan pagar kuning tersebut terdapat tempat duduk yang terbuat dari semen. Di depan ruang kepala sekolah terdapat rak sepatu untuk anak-anak dan para pengajar serta mading yang berisi informasi sekolah. Di sebelah pagar masuk terdapat sebuah tong sampah cukup besar. Tembok depan PAUD Flamboyan berwarna hijau dengan kanopi berbahan fiber tebal berwarna biru. Pintu masuk PAUD Flamboyan berwarna putih tulang.
Kelompok 5-6 tahun terletak di sentra persiapan yang berada di bagian utara setelah pintu masuk, warna dinding sentra persiapan adalah kuning. Dinding dihiasi dengan hiasan bertema buah-buahan serta hewan, foto guru serta anak-anak sentra persiapan yang dilatarbelakangi dengan bentuk buah, terdapat beberapa lemari kecil 3 tingkat dengan warna bermacam-macam yang digunakan untuk menyimpan APE (Alat Permainan Edukasi) untuk anak-anak sentra persiapan, terdapat loker besar yang disekat-sekat untuk meletakkan tas yang di depan setiap loker bertuliskan nama-nama anak, pada atap ruangan terdapat hiasan yang terbuat dari bola, serta kerajinan tangan seperti gambar bulan, bintang, matahari, burung dari kertas origami dan satu buah kipas angin yang cukup besar. Lantai pada sentra persiapan menggunakan karpet plastik yang cukup empuk. Sebelah utara sentra persiapan yang di sekat oleh tembok selebar 1,5 m terdapat sebuah ruangan yang didalamnya terdapat 2 buah lemari setinggi 1 m yang digunakan untuk menyimpan dokumen siswa sentra persiapan, radio, serta meja belajar siswa yang disusun sedemikian rupa, terdapat papan tulis yang dapat dibuka dan ditutup. Di dindingnya dihiasi dengan hasil menggambar anak-anak sentra persiapan. Suhu ruangan pada sentra persiapan 30ºC dan cenderung ramai.

G.   Data Observasi
Senin, 7 April 2014 pukul 09.00 pagi hari, siswa PAUD Flamboyan yang baru saja selesai membuat lingkaran besar di tengah sentra dibagi sesuai kelompok usianya dan dipisahkan ke sentra nya masing-masing. Setelah siswa ditempatkan di sentranya masing-masing, siswa sentra persiapan bersiap duduk dengan rapi untuk menerima pelajaran dari pengajar yang pada hari itu bertema wortel.
Vincent, siswa laki-laki berumur 6 tahun dengan tinggi badan 120cm, berkulit kuning langsat, bermata bulat besar, bulu mata lentik, rambut sepanjang 3cm, hidung mancung, pipi yang terlihat tirus, dengan mulut yang agak lebar dan gigi ompong pada bagian gigi susu depan atas, telinga lebar dengan cuping mengarah kedepan, mengenakan seragam atasan bercorak kotak-kotak berlengan pendek berwarna hijau, celana seragam pendek polos berwarna hijau, dasi berwarna hijau dan kaos kaki bercorak belang-belang berwarna biru tua dan biru muda.
Setelah dikelompokan kedalam sentra persiapan Vincent duduk menghadap ke utara  dengan kedua kaki nya yang dilipat membentuk sila dan kedua tangannya yang diletakkan diatas kedua pahanya, kepalanya digerakan ke arah kiri melihat temannya, sudut  bibirnya tertarik kebelakang dengan pipi yang sedikit naik, mata yang menyipit dan sederet giginya terlihat. Kemudian Vincent membuka mulutnya dan dengan nada suara sedikit tinggi tepat disebelah telinga temannya. Setelah pengajar memanggil namanya Vincent menggerakan kembali kepalanya ke sebelah kanan dan mengeluarkan kata-kata dan menjawab pertanyaan pengajar dengan tatapan mata menuju kepada pengajar. Setelah itu Vincent merubah posisi duduk nya dengan bergeser kesebelah kanan dan melipat kedua kakinya membentuk sila. Saat guru menyebutkan nama-nama sayuran Vincent menggerakan kedua tangannya ke atas dan ke bawah dengan jari telunjuk mengarah keatas, mulutnya terbuka dan ia menyebutkan salah satu nama sayuran. Lalu arah kedua bola mata Vincent bergerak menuju teman yang berada disebelah kanannya, bibir bagian atasnya terbuka dengan sudut bibir yang sedikit tertarik kebelakang, kedua alis yang tertarik ke arah atas, kedua mata yang terlihat menyipit dan kedua tangannya direntangkan ke depan dan mendorong dada teman laki-lakinya yang berada di depannya.
Kemudian Vincent berpindah tempat dengan menggeser posisi duduknya kearah belakang, kepalanya di gerakan berputar kearah kanan dan kiri secara berulang, lalu temannya memeluk tubuhnya dari arah depan, Vincent merentangkan kedua tangannya kedepan dengan sudut bibir yang tertekuk kebawah, alisnya yang di kerutkan ketengah dan dahi nya yang berkerut ketengah ia mendorong teman yang memeluknya agak menjauh dari posisinya. Lalu ia berpindah posisi ke arah kiri menghampiri teman perempuannya dengan kaki yang terlipat dan lutut yang menempel di karpet serta telapak tangan yang di tempelkan di karpet. Telapak tangan kananya memegang bahu temannya sementara tangan kirinya diletakan di belakang telinga temannya, bibirnya menghampiri telinga temannya dan ia mengeluarkan suara dengan nada pelan/nada bisik dengan mata yang menyipit dan tulang pipi yang yang tertarik keatas.
     Vincent menggerakan tubuhnya menjauh dari teman perempuan yang berada di sebelah kirinya dan membalikan arah kepalanya kesebelah kanan dengan cepat ketika bahunya ditepuk oleh temannya, lalu menggerakan kedua bahunya kearah atas dan bawah.
     Kemudian Vincent menekuk kedua kakinya dengan posisi telapak kaki menempel pada karpet dan kedua telapak tangan yang ditempelkan ke karpet untuk membantunya berdiri. Lalu Vincent menempelkan kedua telapak tangannya dan menepuk kedua telapak tangannya secara bersamaan berkali-kali, mulutnya terbuka lebar dan mengeluarkan kata-kata dengan nada suara keras. Lalu ia melengkungkan badannya kebawah, tangannya meraih tangan temannya yang sedang duduk dan menariknya untuk mengikuti dirinya. Mulutnya terbuka lebar lagi sambil mengeluarkan suara dengan nada keras, kedua telapak tangannya kembali ditempelkan dan ditepukan secara bersamaan berkali-kali. Lalu seluruh tubuhnya digerakkan kearah kanan dan kiri. Setelah itu Vincent melengkungkan badannya dan kembali duduk di karpet, melipat dan menyilangkan kedua kakinya. Lalu kedua telapak tangannya kembali ditempelkan dan ditepukan secara bersamaan berkali-kali. Kemudian pengajar menggenggam kedua tangan Vincent dan mengajaknya berbicara, lalu kedua bola matanya bergerak ke kanan dan ke kiri tidak dapat terfokus pada satu titik. Lalu ia meregangkan kedua tangannya kesamping dan melepaskan genggaman tangan pengajar. Setalah itu tangannya terangkat menuju bahu temannya lalu menepuknya, ia membuka mulutnya dan mengeluarkan kata-kata dengan nada suara yang biasa yang ditujukan kepada temannya lalu beberapa teman laki-lakinya ikut menghampiri nya dan seorang temannya. Kemudian Vincent mulai membuka mulutnya dengan lebar dan mengeluarkan suara gelak dengan nada yang cukup tinggi diantara suara teman-temannya. Kemudian pengajar memberitahu Vincent untuk sedikit merendahkan nada suaranya dengan tangan sebelah kiri nya menggenggam pergelangan tangan Vincent dan tangan sebelah kanan nya memegang dagu Vincent, lalu Vincent menggerakan matanya kearah kanan dan keatas tidak terfokus pada muka pengajar. Lalu Vincent kembali meregangkan kedua tangannya dan melepaskan genggaman pengajar. Ia berdiri dan berlari kecil ditempat sambil menepukkan kedua belah telapak tangannya berulang kali. Setelah itu ia kembali pada posisi duduk dengan kedua tangan dilipat menyilang di kedua kakinya. Kemudian pengajar memberikan pertanyaan yang ditujukan untuk semua muridnya, lalu Vincent mengangkat tangan kanannya dan mengacungkan jari telunjuknya keatas, membuka mulutnya dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya. Lalu ia kembali duduk menggunakan tumit kakinya dan lutut yang menyentuh karpet. setelah itu ia memainkan lidahnya dengan menjulurkannya dan menggerakannya ke kanan dan ke kiri, kedua mata nya lurus memandang kearah papan tulis. Setelah itu vincent duduk dengan posisi kakinya di rentangkan/diselonjorkan lurus kedepan dengan kedua telapak tangan memegang kedua lututnya. Kemudian Vincent merubah posisi duduknya dengan berbaring telungkup dan bertumpu pada siku nya dengan mata masih tertuju pada papan tulis. Lalu seorang teman memanggilnya dan menepuk punggungnya. Vincent pun beranjak bangun dari berbaring telungkup ke setengah berdiri dengan lututnya menyentuh karpet. Lalu iya menepukkan kedua tangannya secara bergantian di kedua pahanya. Setelah itu ia berlutut dengan kedua lutut sebagai tumpuannya, setelah itu ia memutar-mutar kancing baju yang terletak diatas tempat ikat pinggang. Kemudian ia mengangkat kedua tangan nya menuju kedua matanya, ia membuka daerah kelopak mata dan kantung matanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari, lalu kedua matanya yang terbelalak dilirikkan ke arah kanan dan kiri. Setelah itu tangan kiri nya berpindah kearah bawah dan memegang daerah tengkuknya sembari berjalan dengan lututnya ke arah depan menghamapiri pengajar. Setelah posisinya berada di depan pengajar ia menekuk kedua kakinya dan membentuk posisi berjongkok serta kedua matanya diarahkan menuju papan tulis.
     Lalu proses observasi ini diakhiri dengan pengajar yang memangku Vincent dan mendampinginya agar kedua bola mata Vincent terfokus pada papan tulis dan  memandu Vincent untuk mengucapkan huruf-huruf yang tertulis di papan tulis.

H.   Kesimpulan
Dari hasil data observasi yang diperoleh, lingkungan fisik PAUD Flamboyan yang terletak di ruas pinggir jalan sebuah komplek memiliki suasana yang cukup ramai yang dapat dilihat dari lalu lalangnya kendaraan pribadi, dengan suhu ruangan pada sentra persiapan yang cukup sejuk yakni 30ºC. Di dalam ruang sentra terdapat berbagai media pembelajaran atau APE yang dapat menunjang perkembangan motorik dan pembelajaran siswa. Observasi ini dilakukan di PAUD Flamboyan tepatnya sentra persiapan, melalui rekomendasi para pengajar terdapat salah satu siswa PAUD Flamboyan yang berkebutuhan khusus yaitu seorang siswa bernama Vincent, Vincent adalah siswa laki-laki berumur 6 tahun observasi ini dilakukan setelah siswa selesai membuat lingkaran besar. Hubungan interpersonal Vincent cukup baik Vincent dapat mengenal lingkungan sekitar nya dengan cukup baik dan dapat dilihat dari interaksi yang ia lakukan bersama teman satu kelompok nya seperti berbicara di dekat telinga temannya (berbisik),  mengeluarkan suara gelak dengan nada yang cukup keras (tertawa), menepuk bahu temannya dan berusaha mengajak temannya untuk ikut bertepuk tangan bersamanya. Namun terdapat sebuah kendala yang ia miliki yakni, Vincent  belum dapat melakukan kontak mata dan memfokuskan pandangannya kepada orang yang sedang mengajaknya berbicara secara bertatap muka, seperti saat pengajar mengajak nya berbicara bertatap muka ia masih belum bisa menatap lurus balik ke arah mata pengajar dan berkali-kali menghindar saat pengajar mencoba berbicara dengan menggenggam kedua tangannya.

I.      Tambahan
Kesan yang didapatkan dari observer terhadap observasi yang dilakukan adalah mendapat pengalaman baru yang sangat bermanfaat yakni dapat mengamati setiap detik aktivitas yang dilakukan seseorang dengan  indera yang kita miliki secara apa adanya. Terdapat beberapa kesulitan saat mengerjakan laporan observasi yakni sulitnya memilih kata-kata yang baik agar tidak menunjukan sebuah interpretasi dini terhadap aktivitas orang yang di amati, lalu dengan waktu yang amat singkat kita harus mencatat seluruh perilaku yang di lakukan observee setiap detiknya terutama jika observee cenderung memiliki sifat yang cukup aktif. Namun terdapat beberapa kemudahan setelah observasi dilakukan yaitu saat mencoba melakukan sebuah interaksi dengan anak tersebut observer jadi lebih memahami bagaimana memulai interaksi dengan anak semacam itu dan anak tersebut menjadi lebih akrab saat observer mendekatinya dan melakukan sebuah interaksi.

My Holiday 18 April 2014 (AhPoong Sentul Indonesia) 6

Place : On The River (Boating around) at AhPoong Sentul Indonesia
Model : Dina Sudiyanti, Robiatul Adawiah, Kirana Putri Rahardjo, Intan Ayuda Utami









My Holiday 18 April 2014 (AhPoong Sentul Indonesia) 5

Place : The Restaurant at AhPoong Sentul Indonesia
Model : Dina Sudiyanti, Robiatul Adawiah, Kirana Putri Rahardjo, Intan Ayuda Utami






My Holiday 18 April 2014 (AhPoong Sentul Indonesia) 4

Place : Eco Art Park (Transformers/Robot Side) at AhPoong Sentul Indonesia
Model : Dina Sudiyanti, Robiatul Adawiah, Kirana Putri Rahardjo, Intan Ayuda Utami




My Holiday 18 April 2014 (AhPoong Sentul Indonesia) 3

Place : Eco Art Park (Rhino and Gorilla side) at AhPoong Sentul Indonesia
Model : Dina Sudiyanti, Robiatul Adawiah, Kirana Putri Rahardjo, Intan Ayuda Utami



My Holiday 18 April 2014 (AhPoong Sentul Indonesia) 2

Place : Hanging Bridge at AhPoong Sentul Indonesia
Model: Dina Sudiyanti, Robiatul Adawiah, Kirana Putri Rahardjo, Intan Ayuda Utami

Hanging bridge is one of the place that inside the AhPoong it is really hanging above the river without any pole arrest the bridge and it soooooooo high. so when you across the bridge it will shaking, when you arrive in the middle it will chalenging and don't forget to take some picture on it. this is one of mine (i am swear when i want to take it i wait until the bridge is more empty so the bridge isn't shaking).




Sabtu, 19 April 2014

My Holiday 18 April 2014 (AhPoong Sentul Indonesia)

Place: AhPoong (Sentul City Indonesia)
Model: Dina Sudiyanti, Robiatul Adawiah, Kirana Putri Rahardjo, Intan Ayuda Utami

AhPoong (read ahpung) is one of the famous place in Sentul Indonesia. AhPoong is the place for family that want to spend holiday or weekend. AhPoong is like floating market, but is not really a floating market it's only the restaurant in the middle of the river. the view is really good with the short waterfall on the river. i really recomend you to come at the night, the view is better at the night. To enter this place is free charge. This the example picture when we enter the gate. 





Sabtu, 22 Maret 2014

LDR itu Indah

pelajaran paling berharga yang aku dapatkan dari LDR adalah indahnya sebuah pertemuan. bagi pasangan muda yang tidak mengalami LDR pertemuan adalah hal biasa, tapi menurutku bertemu adalah hal yang paling sulit aku dapatkan saat LDR. banyak sekali orang disekelilingku ragu akan kemampuanku untuk menunggu, bahkan mereka secara tidak langsung mencibir ku, aku tidak pernah menganggap semua itu sebagai sebuah hinaan. aku yang menjalani hubungan ini, aku yang lebih tau siapa dia dan bagaimana dia. dalam sebuah hubungan LDR kita dituntut untuk menahan rasa malu kepada pasangan (dalam arti positif tentunya) contoh : jangan pernah malu untuk mengatakan rindu duluan, mengatakan i love you terlebih dulu, merengek dimanja duluan, dll. LDR membuat ku menjadi lebih dewasa dan tentu saja menjauhkan ku dari hal zinah seperti yang sering terjadi pada remaja jaman sekarang. LDR membuat ku lebih menghargai waktu dan perbedaan. tahukah kalian, pertengkaran kecil hingga besar merupakan suatu seni bagi para LDR, mengapa? karena saat kita bertengkar dan posisi kita jauh, kita akan menjadi semakin berusaha lagi sebagaimana mungkin mempertahankan hubungan ini hanya dalam telepon atau video call, atau bagaimana caranya agar kita bisa menjumpai pasangan kita yang berada jauh dari kita saat pertengkaran besar terjadi. saat tiba-tiba pasangan kita datang dihadapan kita saat itulah seni terjadi. seni terharu, seni gembira, seni tercengang, dll. sekali lagi pertemuan menjadi lebih berharga untuk kami para LDR. saat pasangan pada umumnya dapat bertemu hampir seminggu sekali atau bahkan setiap hari, para LDR membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan tahunan untuk sekedar bertatap muka atau menggenggam tangan. ketika sepasang kekasih LDR bertemu, mereka akan sangat bahagia sekali walau hanya sekedar piknik di pinggir danau kecil atau hanya menonton film romatis berdua di bioskop atau bahkan hanya jalan-jalan di taman rekreasi, yang mereka hargai dan harapkan hanya waktu dan pertemuan saat bersama. serunya mereka, asyiknya mereka, gilanya mereka, romantisnya mereka, kejutannya mereka hanya mereka berdua yang tau dan merasakan. saat perpisahan pun setiap pasangan LDR memiliki cara mereka masing-masing, dari mulai paling romantis bahkan paling tidak romantis dan terkesan seperti mereka tidak berjauhan. tapi sebenarnya di balik semua usaha mereka untuk saling diam dan melepas pergi terdapat sebuah kepedulian dan kesepian yang amat dalam.

saat seorang pria memutuskan hanya mengecup kening pasangannya hanya sesaat ketika ingin kembali ke kampung halamannya sesungguhnya itu menandakan bahwa iya sangat tidak dapat berlama-lama untuk mengecup kening gadis tersayangnya tersebut karena ia takut tak sanggup untuk pergi. dan ketika seorang wanita memberikan senyum "aku baik-baik saja" kepada pasangannya, sesungguhnya ia menangis dalam hatinya dan mengatakan "lekaslah kembali dalam pelukanku". 

semua pasangan LDR aku yakin pasti telah mengetahui dan siap untuk menanggung resiko ini. menghargai waktu, pertemuan, air mata, dan semua yang tidak bisa ditemukan di pasangan yang berdekatan. sungguh istimewanya kalian yang LDR, kalian harus ingat walaupun jarak yang memisahkan, kita masih punya Tuhan yang dapat menyatukan jarak tersebut bahkan mungkin mengikat kalian di bangku pelaminan. jangan pernah kalian merasa putus asa, pertengkaran itu wajar selama kita menyelesaikan dengan cara sehat. jadikan pertengkaran sebagai alasan kalian untuk semakin kuat dan erat, jangan luapakan doa sebagai kunci utama dalam LDR. sabar, jangan putus asa, selalu percaya, jaga semua yang harus dijaga. insyaallah semua pasti baik-baik saja mungkin ada kejutan-kejutan lain yang akan mempererat hubungan kalian.


Jumat, 21 Maret 2014

Psikologi Pendidikan



Nama : Nurfarida Sari
                   Qonita aulia annisa
                   Umaimah Lathifah Hanun
                   Sharon Mailangkay
Kelas : psikologi nonreg D 2012
                  
Information processing
                Proses informasi adalah bagaimana kita memperhatikan,menyadari,perubahan. dalam memproses informasi kita dapat menyimpan informasi yang didapat melalu memori. Memori dibagi menjadi 2 macam yaitu memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori jangka pendek adalah sistem penyimpanan informasi yang hanya dapat menyimpan dengan jumlah terbatas dan dengan jenis tertentu selama beberapa detik. Sedangkan memori jangka panjang adalah sistem penyimpanan informasi untuk jangka waktu yang lama. Informasi yang tidak digunakan untuk tingkat apapun,kurangnya penyimpanan dan penggunaan tidak akan masuk kedalam memori jangka panjang atau bisa hilang dengan cepat.
Beliefs abuot attention
                Setiap guru memastikan para siswanya mendapatkan dan memperhatikan informasi yang disampaikan dengan baik. Untuk belajar  cara memperhatikan informasi,guru menyarankan menggunakan prinsip-prinsip berikut :
1.       Pengalaman belajar harus menyenangkan dan memuaskan
2.       Bila memungkinkan,pelajaran harus mempertimbangkan minat dan kebutuhan siswa
3.       Perhatian peserta didik dapat diperoleh dari memanfaatkan saluran sensorik yang berbeda
4.       Peserta didik dapat hadir sesuai waktu kosong mereka
5.       Peserta didik dapat hadir ketika begitu banyak informasi pada satu waktu dll.
Belifs about short-term memory
                Percaya prinsip-prinsip berikut untuk menjadi kenyataan :
1.       Kapasitas memori jangka pendek yang terbatas
2.       Informasi dapat diingat lebih baik dengan menghubungkannya dengan apa yang siswa sudah tau
3.       Untuk mencegah melupakan informasi baru kita harus memanipulasi atau ilmuan sebagai kognitif mengakatan terlibat dalm aktif “latihan”
Beliefs ebout long-term memory
        Seperti dicatat , informasi yang memproses peserta didik berlebihan atau menggunakan cara yang berarti menemukan jalan kedalam memori jangka panjang.
General beliefs about the memory proses
        Keyakinan umum ahli kognitif dengan keras untuk memori :
1.       informasi dalam memori jangka pendek hilang baik ketika memori yang kelebihan beban atau berlalunya waktu
2.       ketika informasi dalam jangka pendek hilang,itu tidak akan pulih
3.       pengambilan atau mengingat jangka panjangdisempurnakan oleh terhubungnya informasi untuk sesuatu yang kita sudah tahu saat kita awalnya belajar informasi baru
Pembelajaran Bermakna
Untuk membuat suatu pembelajaran lebih bermakna untuk dapat di pahami oleh anak, terdapat beberapa pendekatan yang meliputi:
1. Mempersiapkan siswa untuk belajar
2. Menyediakan informasi yang logis dan terbuka
3. Menghubungkan informasi baru dengan pembelajaran sebelumnya
4. Memvariasi informasi yang ada atai yang di hasilkan
5. Membuat pelajar paham untuk meninjau kembali atau mengulang informasi kembali.
/. Proses siwa-berpikir dan menggunakan-informasi baru.
8. Membantu siswa saat mereka membutuhkannya.
9. Membantu siswa merangkum apa yang dipelajari.
10. Membantu siswa menerapkan apa yang dipelajari.
Dengan begitu siswa akan mudah mengerti dan mampu menerapkan pengetahuan yang di ajarkan.
Pendekatan Kognitif dalam mengajar dan belajar
Satu cara mengajar berdasarkan arti pembelajaran disebut "belajar membeberkan" atau "belajar menerima". Paling sering di sebut presentasi di mana guru melangsungkan aktivitas belajar (persiapan siswa untuk belajar, informasi orang tua logis dan terbuka, menghubungkan informasi untuk di pelajari dengan yang sudah di ketahui siswa, dan menggunakan variasi dalam menjelaskan informasi baru). Bagaimanapun, hal yang terpenting adalah guru menasehati dan mendukung pelajar.
Berikut ini teknik pembelajaran yang dapat di terapkan untuk pembelajaran bermakna.
- Pembelajaran dari tulisan.
Teknik ini memberi kesan bahwa pengetahuan lebih bermakna dan bertahan lama saat hal tersebut bisa dihubungkan, menghasilkan, dan/atau saat anak belajar dengan aktif. Teknik ini lebih efektif dibandingkan dengan mengatakan apa yang seharusnya anak pahami, guru memberikan tugas agar mereka dapat belajar langsung dari lingungan mereka. Dengan teknik ini anak akan lebih memahami pembelajaran karena anak secara langsung mencari tahu tugas yang di berikan melalui pembelajaran dari buku, literatur, maupun media.
Contohnya, saat guru memberikan tugas kepada anak tentang cuaca, maka anak secara otomatis akan pergi ke perpustakaan untuk mencari tentang meteorologi. Belajar dengan melakukan seperti teknik ini akan membantu anak menghasilkan penemuan diri nya sendiri. Karena anak secara langsung memperoleh pengetahuan. Teknik pembelajaran ini sama seperti konsep pengalaman pribadi yang di alami seseorang secara pribadi dan langsung.
-Peningkatan
Anggapan menyediakan bagi pelajar dukungan juga merupakan hal yang masuk akal. Dengan teknik ini anak akan lebih termotivasi untuk belajar karena adanya pihak-pihak yang mendukungnya dalam belajar seperti pihak guru maupun teman sebaya anak. Untuk itu, guru maupun teman sebaya anak bisa membantu anak  dalam memberi petunjuk, menjelaskan, mendemonstrasikan,  mempelajari sumber tambahan belajar. Tujuannya adalah untuk menjamin siswa mengerti. Peningkatan pada anak terjadi ketika anak memiliki persiapan untuk mempelajari suatu hal.
Reciprocal teaching
        Saat melakukan pengajaran, guru sering kali mengadakan hubungan timbal-balik saat mengajar kepada peserta didik. Contohnya, guru sering kali menanyai murid setelaha ia selesaia menjelaskan materi di papan tulis, agar guru tahu seberapa besar pemahaman murid atas materi yang tadi ia ajarakan.
Problem Solving
        Pendekatan lain yang dianjurkan oleh ilmuwan kognitif adalah pemecahan masalah. Dalam pemecahan masalah membutuhkan berbagai hal berikut: situasi dimana ada tujuan yang akan dicapai, peserta didik diminta untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan mencapai tujuannya.
        Fredickson dan snowman beranggapan bahwa terdapat dua perbedaan tipe dalam masalah. Tipe pertama disebut dengan “well-structured” yakni masalah yang dapat diselesaikan dengan mengingat dan menerapkan prosedur matematika atau ilmiah. Dan tipe kedua adalah “ill-structured” yakni masalah yang terjadi lebih sering dalam hidup sehari-hari dan muncul ketika mempelajari mata pelajaran yang berorientasi pada orang seperti psikologi atau pendidikan.